Art and Freedom
15.08
Ingin menjelaskan apa itu seni yang sebenarnya sangat sulit untuk diungkapkan lewat kata-kata. Dunia seni begitu luas, hampir tidak ada batasan akan seni. Seni tidak memiliki aturan, tidak memiliki hal hal yang wajib dilaksanakan. Semua hanya bergantung pada pencitraan kreativitas dari sang seniman tersebut. Seperti yang kita tahu pula, banyak sekali cabang seni yang ada. Ada Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Bela diri, Seni Kuliner (pikiran gue makan mulu), Seni Sastra, dan masih banyak lagi seni lainnya.
![]() |
seni tatoo |
Kenapa sih saya mengambil tema seni dan kebebasan pada artikel kali ini ? Sebab saya terkadang merasa sebal dengan aturan yang dibuat oleh sekolah, dengan memaksakan kesenian itu sendiri. Jujur, saya pribadi adalah tipikal orang yang lebih condong ke Seni Rupa. Namun terpaksa untuk ikut Seni Musik, yang amat saya tidak suka. Mungkin untuk seni musik tersebut, saya hanya bisa menjadi pendengar yang baik. Menurut pemikiran saya sih, inginnya sekolah tidak terpaku pada kurikulum khusus untuk mata pelajaran seni. Karena seni adalah kebebasan.
Dengan Seni yang maknanya begitu luas, seharusnya sekolah bisa memberikan siswanya kebebasan untuk memilih. Jika ingin ikut kelas Seni Musik atau ingin ikut kelas Seni Rupa maupun Seni lainnya. Saya yakin tiap orang punya keahlian yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Seni yang disediakan oleh sekolah hanya ada 2, yakni Seni rupa dan musik. Seni Rupa digelar pada kelas 10 sampai 11 semester awal. Pada Seni Musik digelar setelahnya sampai lulus. Nah, bagaimana dengan orang yang cenderung tidak memiliki bakat keduanya ? Harusnya dibuka kelas Seni Kuliner, Seni Tari ataupun Seni Bela diri.
Dengan begitu, hanya pelajaran Seni saja yang memiliki kelas bebas untuk memilih, sehingga setiap siswa dapat mengasah dan memiliki keterampilan yang benar-benar ia inginkan. Saya tahu, mungkin ide yang saya miliki ini GILA ! Di Indonesia belum bisa diterapkan sistem seperti ini, sistem pendidikan kelas bebas seperti di negara-negara maju ataupun bagian Eropa sana. Namun saya yakin, dengan sistem yang seperti ini, bisa mewujudkan lulusan-lulusan yang tidak hanya berkompeten tapi juga memiliki keterampilan maksimal.
0 comment