Yuk Selamatkan Semarang !

22.10

Sabtu, 12 mei 2012 lalu, depsos BEM-FT Universitas Diponegoro beramai-ramai mengadakan acara tanam mangrove di pantai utara Maron. Letaknya di belakang Bandara. Acara yang disponsori oleh sidomuncul, suara merdeka dan Club ini berlangsung meriah. Saya sendiri disini bertindak sebagai panitia Publikasi dan Dokumentasi. Acara sendiri dimulai sekitar pukul 10 Pagi. Panitia maupun peserta sebelumnya berkumpul di Dekanat Fakultas Teknik pukul 6 pagi, namun nampaknya sudah menjadi hal umum akan adanya ngaret yang berlebihan. Untuk mencapai lokasi, kami menggunakan 2 buah mobil Truk milik Kodim.

Jalan yang kami lalui tidaklah mudah, dari wilayah kampus Undip tembalang terbilang lancar dan mulus. Namun ketika memasuki daerah bandara, mulailah jalan rusak dan berlubang. Pada akhirnya kami pun dapat sampai di tujuan dengan selamat. 

Awalnya saya berpikir bahwa maron adalah pantai yang kotor dan tidak bersih seperti anggapan teman-teman saya dulu. Namun tidak ! maron adalah salah satu pantai yang bersih, bahkan saya sebagai warga bekasi dapat mengatakan, bahwa pantai ini jauh lebih bersih daripada pantai ancol.

Untuk dapat mencapai lokasi penanaman, kami harus melewati hulu pemisah pantai menggunakan perahu. Di posisi tersebut saya merasakan ke-horor-an yang tidak biasa. Mungkin karena saya tidak terbiasa naik kapal, sehingga bila oleng sendiri rasanya panik dan bikin takut. Proses penyebrangan ini memakan waktu yang cukup lama sehingga rundown acara menjadi mundur. Sebab kapal yang dapat digunakan hanya ada 1 buah untuk menampung sekitar 60 orang bolak-balik.


Coba saja perhatikan digambar kapal tersebut. Kapalnya kecil sekali untuk digunakan banyak orang. Goyang sedikit saja rasanya benar-benar menakutkan. Awalnya saya merasa air hulunya tidak terlalu dalam, namun ketika kapal sudah menyebrang sampai ketengah, pemikiran saya berubah drastis. Kami juga menggunakan kapal tersebut untuk kembali ke mobil saat pulang.

Tenda yang kami gunakan adalah milik Kodim. Alhamdulilah cukup untuk menampung kami semua. Setelah semua peserta dapat menyebrang, maka kami memulai acara dengan sambutan-sambutan. Di temani oleh Karang Taruna di pantai Maron, kami merasa lebih percaya diri untuk mengadakan penanaman di area tersebut.

Nampak sambutan dari ketua panitia untuk memulai acara penanaman mangrove. Dibelakangnya terdapat backdrop kami dengan jargon "Satu Bibit Sejuta Harapan". Penanaman yang kami lakukan disponsori oleh Pemerintah kota Semarang juga oleh BLH semarang. Bibit yang kami tanam pun jumlahnya ada 2200 bibit. fiuuh cukup banyaak untuk dikerjakan 60 orang. Namun kami optimis dapat menjalankan acara dan amanah sponsor untuk menjaga ekosistem pantai. Dalam rangka menjaga lingkungan juga menjaga agar kota Semarang terhindar dari rob, mahasiswa UNDIP berkesempatan menggelar acara ini.

Lokasi penanaman berada sekitar 600 meter dari tenda yang kami dirikan. Lokasinya tidak berada jauh dari tambak, namun tetap di sekitar pinggir pantai. Foto dibawah adalah ketika kami hendak menuju lokasi penanaman dengan berjalan kaki. Kami juga menemukan beberapa warga di sekitar sana yang sedang memancing, airnya nampak jernih sekali.

Acara sendiri berakhir pada jam 2 siang. Para peserta wanita istirahat lebih dahulu karena hari sudah sangat panas pada saat itu. Hingga selesai beres-beres dan kembali ke kampus sekitar jam 4 sore. Namun kami merasa sangat senang dan puas dengan kegiatan ini. Selain untuk menjaga lingkungan, juga untuk mempererat dan sebagai ajang saling mengenal antara mahasiswa Teknik di UNDIP. Banyak sekali pelajaran berharga yang saya dapat disini. Meskipun saya pulang dengan membawa lecet dan kulit hitam, namun saya bersedia bila ada acara semacam ini lagi. Teknik ! JAYA !

You Might Also Like

0 comment