Yuk Main ke IPB !

13.38

Bogor yang letaknya dipeta cukup dengan kota Bekasi ternyata tidak sedekat yang dibayangkan. Perjalanan yang jauh dan melelahkan. Memang tidak sejauh menuju Bandung, namun kepadatan di daerah Bogor yang menjadi problem utama. Padatnya bogor tidak berbeda dengan Bandung, sama-sama sejuk, tapi panas hahaha. Bedanya kalau diBandung banyak distro dan outlet-outlet keren, kalau di Bogor banyak pohonnya *laah

Kota Hujan ? benar sekali ! ketika saya pergi kesana pun untuk keperluan registrasi perkuliahan adik saya, hujan turun meski hanya sedikit *seperti secercah harapan cinta yg tak kunjung usai eaaaaa* Perjalanan yang ditempuh sangaat jauh, jalanannya pun kecil, hanya cukup untuk 2 mobil, padahal ini merupakan akses ke kampus lhoo. Jangan dibandingkan dengan semarang, terutama tembalang, sangat jarang terjadi kemacetan karena antara jalan utama dengan kios masih memiliki jarak beberapa meter untuk pedestrian yg tidak resmi *tanah lowong*.

Ketika saya sekeluarga mulai memasuki kawasan Kampus Institut Pertanian Bogor atau yang sering dsebut IPB, luar biasa, hijau sekali *serius*.
Enterance yang menarik juga ditawarkan di kampus ini, sistemnya mirip dengan UI yang menerapkan sistem tarif untuk kendaraan yang masuk ke kawasan tersebut. Saya berharap nantinya ada sistem seperti ini di UNDIP untuk meminimalisir kendaraan bermotor.

Hebatnya lagi, bangunan lama maupun bangunan baru disini dibuat selaras dengan memiliki ciri khas atap yang sama seperti pada foto dibawah ini.


Kemudian kami menuju ke gedung utama, yakni gedung wisuda, fungsinya sama seperti gedung sudarto di UNDIP, namun lagi-lagi gedung ini memiliki ciri khas yang unik. Gedung ini bila diamati mirip sekali dengan Istora Senayan, dan ternyata benar, interiornya pun dibuat mirip. Yang membuat saya semakin kagum adalah permainan struktur yang ditonjolkan pada bangunan-bangunan di IPB. Banyak sekali bukti nyata dari keindahan struktur atap yang dibuat oleh arsitek di IPB.


Sebagaimana registrasi perkuliahan pada umumnya, para mahasiswa lama tentunya menjadi hiperaktif dalam menyambut maba *amati aja ehehee*. Saya juga turut serta menyaksikan kemeriahan acara semarak 49 yang diselenggarakan oleh BEM IPB. Usut punya usut, katanya 49 sendiri berarti angkatan yang sedang pendaftaran ini. Kok baru 49 ya ? perasaan IPB udah dari lama lhoo, arsitek UNDIP saja sudah 50 hhe.

Semakin lama saya berada disana, saya tidak menyadari bahwa saya sedang berada di kampus orang, karena memang suasanya yang tidak seperti kampus ! ini seperti tempat rekreasi. Benar-benar tempat rekreasi, banyak orang jualan, dan kamu tau ? di IPB sendiri banyak sekali taman-taman terbuka yang ditumbuhi pohon rindang. Ditaman tersebut para orang tua banyak yang menunggu sambil gelar tikar seperti mau piknik ! *duilee berasa di bonbin*, ulah pedagang makanan semakin membuat suasana benar-benar seperti piknik. Ada tukang bakso, es duren, cendol, somay dsb.


tapi diluar itu, saya memiliki kesan tersendiri terhadap kampus hijau ini. Saya sangat amat menyukai suasana hijau yang ditawarkan, sangat sejuk dan menunjang perkuliahan. Banyak sekali sepeda yang disediakan disini lho. Namun akses untuk menuju kota terbilang cukup sulit, tidak jauh tapi macetnya parah sekali *sudah kayak jakarta*

You Might Also Like

0 comment