Review ATH IM-50

20.47

Penikmat musik sejati, terutama bagi kalangan yang tak sungkan merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kepuasan bermusik tentu tidak asing dengan brand Audio Technica. Salah satu pemain lama di bidang instrumen musik asal jepang. Baru-baru ini terselenggara sebuah pameran Indocomtech di Senayan, secara sengaja saya mencoba meluangkan waktu untuk melihat-lihat dan membandingkan beberapa brand audio. Ada merk lain yang tak kalah tenar seperti Sennheiser, Bose, AKG, Marshall, Phillips hingga Sony yang memamerkan produknya kali ini.

Pada pameran tersebut tentu tidak hanya audio yang dipamerkan, sebagian besar berupa produk handphone, perangkat komputer hingga aksesoris lainnya. Meskipun begitu saya hanya terfokus pada produk audio, mengingat saya sendiri sedang mencari headset sebagai replacement earphone Apple 5s yang dirasa kurang memuaskan. Di setiap booth yang saya kunjungi, nampak dominan tester yang disediakan adalah produk headphone. Saya sendiri sudah memiliki headphone dari Razer, jadi merasa tidak perlu membelinya lagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, saya pun membawa pulang sebuah Audio Technica IM-50 seharga 700ribu. Mahal ? IYA ! gapapa, saya kan uda kerja, pake duit sendiri coy fufufu *gaya.

box ATH IM-50

Oke jadi reviewnya dimulai saja ya, ini menurut pendapat awam yang kurang paham seluk beluk audio.

Packaging
Saya liat sih kemasannya bagus, solid, bahannya juga oke. Dan manual dibelakangnya masih berbahasa jepang. Sehingga bisa dikatakan kalau barang ini memang dibuat langsung dan diimpor dari jepang. Tidak ada hal khusus sih yang bisa saya tulis tentang packaging, overall normal saja seperti produk lain.

Bahan Earphone
Bahannya sih kurang lebih sama dengan earphone kebanyakan. namun yang unik adalah bahan khusus di kabel ujung dekat earphone. Kabel tersebut agak kaku-fleksibel, seperti kawat, sehingga kita dapat membentuknya menyerupai bentuk telinga kita. Ini sangat nyaman, sehingga earphone tidak mudah terlepas. Namun terkadang merepotkan jika kita tidak sengaja merubah bentuknya, dan ingin memasang earphone secara cepat. 

Fitur
Sayangnya kabel standar bawaan IM-50 tidak dilengkapi dengan volume button ataupun mic. Yang menurut saya kurang ramah untuk para pengguna smartphone. Hal ini penting mengingat terkadang kita suka mengecilkan volume atau mengganti lagu melalui tombol tersebut tanpa harus membuka hape. Uniknya, ATH memberi solusi dengan mengganti kabel standar pada 2 jenis pilihan kabel lainnya yang dijual secara resmi. Sayangnya untuk kabel tipe termurah yang menggunakan fitur tombol volume dan mic, kita perlu merogoh lebih dari 600ribu belum termasuk ongkos kirim import dari jepang! Distributor Indonesia mengaku belum menjualnya di Indonesia. Kok bisa ganti kabel ? nah ini lucunya, jadi earphone ini ujungnya itu bisa dilepas, tidak hanya earbudsnya saja. karena "mesin" utamanya ada pada 2 pasang earphone kecil itu, bukan kabelnya.

Suara
Kalau ini relatif banget sih sepertinya, tapi coba cerna dulu dari penjelasan saya. Pada saat saya mencoba, sejujurnya saya tidak terlalu terkesima, meskipun banyak yang merekomendasikan produk ini. Hal menarik yang menjadi perhatian utama produk ini adalah Jernih, suara yang dihasilkannya sangat jernih. Dengan range 5Hz-25.000Hz menjadikan earphone ini memiliki range instrumen yang luas. Kita dapat mendengarkan detil suara yang baik dari tingkat tinggi hingga bass terendah pun kita dapat merasakan getarannya. Termasuk isolasi suara, saat kita menggunakannya, dunia seperti bisu, hanya ada lantunan lagu di telinga kita. Earphone ini sangat cocok untuk penyuka Audiophile, penyuka musik yang menginginkan detail instrumen, untuk monitoring petikan lagu dll. Tapi untuk saya? saya merasa kurang. 

Kenapa? Saya bukan pemain musik, saya hanya suka mendengarkan musik. Saya tipe orang yang suka dengan suara bass, saya suka banget lagu-lagu bass yang ngebeat dan jedum jedum. Dan itu yang saya nggak dapetin di produk ini. ATH IM50 memang bagus, sangat jujur audionya, namun mungkin telinga saya lebih suka dibohongi dengan bass yang agak over buat nutupin suara jelek vokalisnya nggak terlalu bikin kuping saya berdarah hehe. Saya coba bandingkan dengan Razer Kraken yang notabene adalah headphone. Meskipun beda kelas namun patut dibandingkan. Razer memiliki boost bass yang tergolong over dan membuat kejernihan instrumennya sangat buruk! Kalah jauh dengan kejernihan yang dimiliki IM50. Lalu saya coba bandingkan dengan Apple earphone, ternyata detil suara hanya berbeda sedikit, dan Apple lebih memiliki bass yang lebih besar ketimbang IM50. Namun Apple tidak memiliki isolasi suara luar seperti IM50. 

Mungkin itu yang bisa saya review, bisa jadi bahan pertimbangan untuk memilih perangkat audio sehari-hari. Saran saya, sesuaikan karakter telingamu dengan perangkat yang ingin dipilih. Suka bass ? cari yang bass oriented. Suka Clarity atau kejujuran bermusik atau suka dengerin detil nada ? ambil IM50 bro.

Update: IEM ini kabelnya putus setelah pemakaian hampir 1.5 Tahun. dan ngga tau gimana benerinnya hahaha. Pemakaian November 2014-Maret 2016. Dan saya sangat bodoh membuang IM50, karena baru inget kalau kabelnya bisa diganti tapi seharga 600ribu. sekian...

You Might Also Like

1 comment

  1. I learned a lot from the insight you shared here. It's good to learn more about this topic, and if you have some free time or you're curious about some celebrity basic information, you can visit Celeb Networth and search for it.

    BalasHapus