Arsitek Lokal dan Asing

23.59

Seringkali profesi arsitek dibanding-bandingkan antara penggiat dalam negeri dengan para profesional asing. Tentu dengan beragamnya referensi yang terpapar di internet tentang keberagaman bentuk yang didesain oleh arsitek luar negeri, memberi keyakinan lebih untuk menganggap arsitek luar negeri lebih kreatif. Arsitek lokal seolah dipandang sebelah mata dalam menangani proyek berskala besar. Salah satunya adalah calon tower tertinggi di indonesia yang dikerjakan oleh konsultan amerika. sayangnya arsitek lokal hanya dipercaya sebagai peng-konversi gambar kerja agar dapat diaplikasikan di lapangan. Apakah arsitek dari dalam negeri begitu sulit bersaing dengan para arsitek asing?



Saya saat ini terlibat dalam sebuah proyek apartemen mewah di kawasan kebayoran. Apartemen ini bukan apartemen sembarangan, mengingat track record dengan brand yang dimilikinya menjadikannya salah satu developer hunian yang identik dengan eksklusivitas dan kemewahan. Dua buah tower dan sebuah entry building yang didesain 'ikonik' menjadikannya tidak biasa dari apartemen sejenis. Desain ini sudah dapat dikatakan 80% fix, selain crown/kepala bangunan. Study yang kami lakukan bukanlah sekali dua kali, namun sudah memasuki puluhan bentuk dalam enam bulan terakhir. Dari bentuk sederhana, menjadi bentuk kompleks dan unik. 

Persoalan utama bukanlah kreativitas. Selalu ada ide yang datang untuk menjawab pertanyaan sulit akan kebutuhan sebuah bangunan yang ideal dan menarik. Berbeda sekali pada saat saya duduk dibangku kuliah. Tugas merancang bangunan terasa lebih mudah, karena hanya berpaku pada konsep dan teknis garis besar. Sayangnya, di dunia profesional, kendala teknis dan budget yang paling menentukan.

Ide-ide unik, serta effort yang dikeluarkan untuk menampilkan bentuk yang menarik, dengan mudahnya dapat dipatahkan oleh argumen, "wah mahal nih, nggak masuk budget", "nanti dilapangannya susah, detailnya banyak", "udah yang kotak-kotak aja biar gampang pelaksanaannya". Secara tak langsung kata-kata itu membunuh usaha para arsitek untuk menampilkan yang terbaik. Dalam bentuk ide, arsitek telah berhasil menampilkan desain yang unik, namun dalam bentuk konkrit terbangun, seringkali ide itu tak terealisasi.

Berbeda dengan arsitek asing yang umumnya memiliki otoritas lebih dalam menentukan desain dan tidak terdikte oleh keinginan owner. Sehingga sebenarnya, secara ide, baik lokal maupun asing memiliki kemampuan yang kurang lebih setara. Hanya saja, arsitek asing lebih beruntung dengan dukungan dana proyek yang lebih kuat serta keputusan desain yang condong dipegang oleh sang arsitek. Bahkan arsitek asing seringkali tidak mau mengeluarkan gambar asli, melainkan hanya pdf, lalu arsitek lokal harus mendefinisikan ulang melalui gambarnya sendiri.

You Might Also Like

0 comment