Berlibur di Pantai Sawarna hari kedua
00.23
Melanjutkan cerita liburan di Pantai Sawarna yang sempat tertunda pada artikel ini "Sawarna Hari Pertama"
Hari kedua merupakan inti dari liburan di sawarna. Pagi pagi sekali, sekitar jam 5 pagi kami sudah harus siap untuk menikmati sunrise di pinggir pantai. Maknyus! dengan empat buah motor beserta abang ojeknya yang sudah stand by di depan penginapan, kami pun langsung capcus. Tak lupa segala peralatan narsis kami bawa demi menunjang eksistensi dan harga diri *apasih ini??*
Uang yang kami bawa pun secukupnya sekitar 200ribu recehan, untuk membayar beberapa spot masuk serta sarapan pagi di lokasi. Saran, bawalah alat pelindung gadget seperti plastik. Kalau perlu pakai gadget yang anti air, karena semua spot sangat rawan basah kuyup!
Dengan menaiki motor bebek, kami melewati banyak pejalan kaki, umumnya wisatawan juga, yakni mereka yang lebih memilih berjalan. Dalam menempuh pantai yang sangat instagramable untuk sunrise tidaklah mudah, karena ternyata jaraknya lumayan jauh, dan jalan yang rusak alias berbatu serta masih belum diaspal. Boncengan sama abang ojek dijalan rusak saja sudah merupakan tantangan tersendiri. Bukan tidak mungkin jika kami bisa tergelincir bersama seperti adegan ftv.
Tiba di spot pertama kami, pantai lokasi sunrise. Ternyata sudah cukup banyak orang yang ada disini. Untungnya tidak sesak karena pantai masih benar2 luas dibandingkan orang yang datang. Sayangnya langit kurang bersahabat, agak mendung sehingga kami tidak bisa menyaksikan sunrise secara jelas. Sehingga kami hanya berfoto-foto dipantai yang cukup banyak karang dan tanaman lautnya.
Tak berlama2, kami segera lanjut ke destinasi selanjutnya. Berjarak tidak jauh dari pantai ini, namun cukup melelahkan jika berjalan kaki. Yakni di bagian karang Taraje. Spot ini asli keren banget. karena terdapat karang besar yang membagi antara laut dengan pantai. Ombak yang menerjang karang seolah memberi efek air terjun pada air yang mengalir turun usai hentakan ombak. sungguh dramatis!
duduk sejenak disaung pinggir pantai karang taraje untuk sarapan |
Saat kami sedang makan, ada momen unik dimana terekam wisatawan 'nakal' yang kena azab *kidding. Penduduk lokal sudah berkali-kali mengatakan agar wisatawan tidak terlalu dekat dengan dinding karang, karena kita tidak tahu mana kala ada ombak yang besar, airnya dapat mendorong kita hingga jatuh lalu terseret mundur. Dan yap! rombongan itu jatuh hingga berdarah-darah :o tragis. Be careful ya di daerah orang.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Goa. Masih sama, diantarkan oleh abang ojek yang tadi, karena sudah paket sekali bayar untuk diantarkan ke semua spot wisata di sawarna. Agak lupa nama goanya, lokasinya benar-benar sulit hingga harus melewati sawah. Dan saya perhatikan, hanya sedikit wisatawan yang pergi kemari. Terlebih jika berjalan kaki akan sangat memakan waktu. Goa ini dialiri oleh arus sungai. Kurang lebih air yang mengisinya setengah betis (saya tinggi 178cm), dan pure gelap belum ada campur tangan untuk menambahkan lampu di goa ini.
Kami hanya bisa mencapai setengah perjalanan di dalam Goa, karena untuk melanjutkan, kamu harus siap untuk basah-basahan setinggi dada. Dengan segala alat yang kami bawa, kami rasa lebih baik memutar balik ketimbang mengambil risiko. Ohya be careful, tanah di goa ini sangat licin akibat kombinasi lumpur dan lumut. Kamu juga tidak diperkenankan menggunakan alas kaki. Ada beberapa spot di dalam goa yang cukup dalam, seperti jurang, sehingga kaki saya tidak dapat menapak. Mesti hati-hati dalam menapak.
Dibeberapa titik goa juga mengalami penyempitan, baik secara horizontal maupun vertikal. Sembari kita melangkah kedepan melawan arus air setinggi betis hingga perut, terkadang kita juga harus ekstra menunduk untuk melewati stalagtit sambil memilih pijakan yang dapat kita gunakan. Mendebarkan sekaligus pengalaman yang tak dapat dilupakan.
Tujuan selanjutnya adalah sebuah bukit. Entah bukit apa, namun dari bukit ini kita bisa melihat hamparan pantai sawarna dari atas. Bisa dikatakan bahwa spot ini adalah ujung dari garis pantai sawarna. Cukup menakjubkan. Namun kurang menjadi spot bagus untuk foto, pasalnya banyak tertutup oleh pohon tinggi disekitar area. Istilahnya, kalau mau jadi tebing foto, nanggung.
Lanjut ke spot super spektakuler, kami kembali menuruni bukit dan masuk ke daerah Tanjung Layar!! Shit men, ini keren banget. Pas saya liat ini, berasa ada Godzilla yang lagi tengkurep disitu. Sayangnya kami tidak berjalan mendekati spot tersebut, hanya di pinggir pantai, karena dari jauh saja sudah keren! FYI, pantai ini sungguh banyak karang.
Kami hanya bisa mencapai setengah perjalanan di dalam Goa, karena untuk melanjutkan, kamu harus siap untuk basah-basahan setinggi dada. Dengan segala alat yang kami bawa, kami rasa lebih baik memutar balik ketimbang mengambil risiko. Ohya be careful, tanah di goa ini sangat licin akibat kombinasi lumpur dan lumut. Kamu juga tidak diperkenankan menggunakan alas kaki. Ada beberapa spot di dalam goa yang cukup dalam, seperti jurang, sehingga kaki saya tidak dapat menapak. Mesti hati-hati dalam menapak.
Dibeberapa titik goa juga mengalami penyempitan, baik secara horizontal maupun vertikal. Sembari kita melangkah kedepan melawan arus air setinggi betis hingga perut, terkadang kita juga harus ekstra menunduk untuk melewati stalagtit sambil memilih pijakan yang dapat kita gunakan. Mendebarkan sekaligus pengalaman yang tak dapat dilupakan.
berfoto diddalam GOA. sungguh gelap |
Lanjut ke spot super spektakuler, kami kembali menuruni bukit dan masuk ke daerah Tanjung Layar!! Shit men, ini keren banget. Pas saya liat ini, berasa ada Godzilla yang lagi tengkurep disitu. Sayangnya kami tidak berjalan mendekati spot tersebut, hanya di pinggir pantai, karena dari jauh saja sudah keren! FYI, pantai ini sungguh banyak karang.
![]() |
Tanjung Layar, semakin siang semakin ramai |
Usai menikmati scenery di Tanjung Layar, hanya dengan berjalan kaki, kita sudah bisa menikmati indahnya pantai berpasir. Kenapa tidak di tanjung layar? karena isinya karang semua!! berjalan saja harus hati-hati, jika tidak bisa lecet. Tapi saya yakin disana pasti spektakuler sekali. Karena sisanya hanyalah pantai pasir, jadi jika kamu mampir kesini, pastikan kamu ke tanjung layar untuk tahu seperti apa disana.
Usai menikmati pantai. Kami kembali ke penginapan untuk mandi. Kamar mandi yang disediakan di kamar kami hanya 1, sedangkan ada 4 orang dengan kondisi lengket habis kena air laut beserta pasirnya yang mulai mengering. Ohya di sekitar pantai tanjung layar terdapat toilet untuk membilas diri, setidaknya untuk mengurangi pasir di tubuh.
Boom! saya dapat kesempatan mandi duluan B) hehe. Lalu sekitar pukul 11 kami segera melanjutkan perjalanan menuju jakarta. Kami mampir sebentar pukul 12 untuk solat dan makan di kota pinggir pantai, lupa, sukabumi apa ya. Model saung-saung sunda gitu, ikan bakar chuy! dengan view laut. sedap! Sayangnya kami tiba di jakarta agak malam (minggu malam), karena macet di bogor. So buat kamu yang pengen jalan-jalan ke Sawarna, baiknya pas pulang, sisakan 1 hari ya. Biar bisa istirahat sebelum kembali bekerja.
banyak spot-spot genangan yang dikelilingi karang. btw karangnya tajem2 |
HOMPIMPAH!
Boom! saya dapat kesempatan mandi duluan B) hehe. Lalu sekitar pukul 11 kami segera melanjutkan perjalanan menuju jakarta. Kami mampir sebentar pukul 12 untuk solat dan makan di kota pinggir pantai, lupa, sukabumi apa ya. Model saung-saung sunda gitu, ikan bakar chuy! dengan view laut. sedap! Sayangnya kami tiba di jakarta agak malam (minggu malam), karena macet di bogor. So buat kamu yang pengen jalan-jalan ke Sawarna, baiknya pas pulang, sisakan 1 hari ya. Biar bisa istirahat sebelum kembali bekerja.
Okee guys, mungkin itu aja yang bisa gue share ke kalian. Thanks udah mau baca blog ini, kalau ada hal seru yang mau kalian bagi bisa langsung komen dibawah. Subscribe atau add Google+ gue yaa guys. Thank you
0 comment