Saya memahami bahwa ketakutan sebenarnya muncul dari diri seseorang akibat adanya keterbatasan dalam memahami kehidupan. Contoh termudah adalah takut akan mati. Karena tidak ada satupun yang memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang ada di kehidupan setelah kehidupan ini. Contoh lain, takut gagal, karena tidak pernah tahu apakah yang akan terjadi jika kita berusaha, apakah akan sia-sia atau berhasil. Ketakutan tersebut muncul dari ketidaktahuan kita akan informasi yang  mutlak hanya diketahui oleh tuhan.

Lalu selain ketakutan akan mati, ketakutan apalagi yang kamu takutkan? takut kehilangan orang-orang yang kamu sayangi? YA. Saya takut akan hal itu. Semua orang tentunya. Lalu adakah ketakutan lain yang tidak berbau kematian? 

Simpelnya, saya takut tidak bisa seperti yang orang lain harapkan. Saya takut tidak bisa memenuhi ekspektasi orang yang menaruh anggapan baik pada saya. Lantas apakah itu membuat saya harus menjadi "bukan diri sendiri"? Tidak, saya selalu berusaha jadi diri sendiri. Berkelakuan bodoh, cuek dan kadang sampai tidak tahu malu, namun saya mencoba mengontrol diri, menempatkan diri dimana ia seharusnya berada. Kini yang saya sadari malah saya terlalu asyik dikontrol oleh keadaan. Di dikte akan kesalahan yang pernah saya perbuat, akan penilaian di mata orang lain. Saya mulai kehilangan jati diri saya sendiri.

Saya berharap masih ada sisa-sisa keberanian untuk melawan ketakutan, menelusur sinar harapan di kegelapan.

regards,

Fahry Adam