ELJIBITI

20.16


Bukan barang baru, sudah ada sejak lama namun topik ini kembali menjadi perbincangan hangat diberbagai media. Topik yang mengerikan sekaligus memprihatinkan. Seolah kita tidak ingin tahu dan tidak mau tahu, namun kita harus tahu dan menyadari akan penting dan bahayanya perilaku LGBT. Alhamdulilah saya masih diberi kenikmatan dan bisa bersyukur atas kodrat yang diberikan kepada saya, sehingga masih berorientasi normal. Tulisan ini saya buat semata-mata hanya untuk menuliskan keresahan saya akan hadirnya sebuah "ancaman" nyata bagi kita semua. Saya ingin membagikan pesan, agar adik-adik kita yang masih muda tidak terjerumus. Penyakit ini seperti narkoba, harus diperangi! Sebelum saya menjadi jahat untuk berkomentar dan menjudge, ada baiknya kita sama-sama meluruskan persepsi dan definisi tentang apa itu LGBT.

LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Menurut wikipedia, istilah ini digunakan untuk mengelompokkan kelainan orientasi seksual sejak tahun 1990. Mungkin kita pernah mendengar di media akan pernikahan berbeda agama, lalu pasangan tersebut menikah di luar Indonesia. Adapula cerita pasangan sesama jenis, yang menikah di negara pendukung sesama jenis, kalau tidak salah Belanda. Saat ini pun Amerika turut melegalkan LGBT. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Topik yang kian menghangat, serta para penggiat LGBT yang kini sudah bermunculan mengemukakan pendapat kebebasannya.

LGBT adalah Penyakit. (titik). Berbicara mengenai hak asasi? saya pernah membaca sebuah kajian bukan tentang LGBT, hanya seorang lelaki yang berdandan layaknya perempuan. Namun menyerupai yang bukan kodratnya saja sudah dilaknat, apalagi menyukai sesama. Berikut kutipannya, dalam sebuah riwayat disebutkan bagaimana Rasulullah SAW memperlakukan seorang laki-laki yang menyerupai perempuan bahwa orang tersebut diasingkan ke tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِمُخَنَّثٍ قَدْ خَضَّبَ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ بِالْحِنَّاءِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَالُ هَذَا فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ يَتَشَبَّهُ بِالنِّسَاءِ فَأَمَرَ بِهِ فَنُفِيَ إِلَى النَّقِيعِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَقْتُلُهُ فَقَالَ إِنِّي نُهِيتُ عَنْ قَتْلِ الْمُصَلِّينَ - رواه أبو داود

Dari Abu Hurairah bahwasanya dibawa kepada Nabi SAW seorang laki-laki yang berlagak seperti wanita, dia memberi warna dengan hinna' (quitec) pada (kuku-kuku) kedua tangan dan kakinya. Maka Rasulullah SAW bertanya : "Kenapa orang ini ?" Ada sahabat yang menjawab, “Ya Rasulullah, orang laki-laki itu berlagak seperti wanita". Lalu diperintahkan (oleh Rasulullah) supaya orang tersebut diasingkan ke Naqi' (suatu tempat di daerah Muzainah, perjalanan dua malam dari Madinah), lalu ditanyakan kepada beliau, "Ya Rasulullah, apakah tidak kita bunuh saja orang itu ?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya aku dilarang membunuh orang-orang yang shalat". (HR. Abu Daud)

Yang teramat saya sesali adalah pergerakan LGBT di Indonesia kian mengkhawatirkan. Peran sosial media begitu berpengaruh dalam penyebarannya. Sehingga bukan lagi seperti organisasi iluminati yang sembunyi-sembunyi, melainkan terang-terangan. Kok saya bilang penyakit? penyuka sesama jenis itu dilaknat, bisa dicari digugel bagaimana azab untuk kaum luth. Dan bukannya malu, malah bangga dan terang-terangan akan dosa, bukankah itu penyakit? Ditambah lagi mengedepankan asas Hak Asasi Manusia (HAM) meskipun hal tersebut tidak sesuai etika dan norma bahkan agama?

Saya setuju jika manusia memiliki kebebasan dalam berpendapat, dalam berprilaku, dalam apapun di hidupnya, SELAMA, masih sesuai dengan norma, nilai, agama, serta bertanggung jawab dikehidupan bermasyarakat. Lalu jika kasus LGBT ini dirasa oleh banyak kalangan hanya akan "mengancam" kepentingan umum, moral bangsa serta tidak sesuai dengan ajaran agama yang ada di Indonesia, untuk apa masih bicara HAM? Saya berharap dan berdoa agar LGBT tidak akan pernah dilegalkan di Indonesia ataupun negara manapun, karena itu adalah penyakit. Jika ada orang sakit, bukan didukung, tapi disembuhkan. Maka Indonesia dirasa perlu untuk punya rumah sakit khusus untuk menyembuhkan penyimpangan tersebut.

Mungkin sampai disitu saja, apabila kamu punya hal menarik yang ingin disampaikan bisa langsung komentar dibawah. Thanks udah mau meluangkan waktu membaca blog ini, jangan lupa subscribe atau add Google+ saya! See you

You Might Also Like

0 comment