Print Sendiri Lebih Murah? Yuk Buktikan!

12.18

Sebagai mahasiswa tentu seringkali berkutat dengan paper atau makalah yang jumlahnya tidak sedikit. Mungkin satu bundel sendiri sudah ada 100 halaman. Rental print disekitaran kampus menjadi tempat favorit bagi mahasiswa. tidak jarang yang menghabiskan malamnya berjam-jam untuk nge-print sekaligus menjilid makalah ditempat itu. selain itu juga bisa bertemu banyak kawan yang sama-sama dikejar deadline. Lantas, apakah investasi printer bisa menjadi solusi dalam menghemat budget yang baik? terlebih lagi, harga printer tidaklah murah. Yuk kita coba buktikan!

Misalnya kita kuliah S1 selama 4 tahun. Dalam 1 tahun ada dua semester. Jika ambil 20 sks, maka estimasi terdapat 6-7 mata kuliah. Anggap saja setiap mata kuliah punya tugas berupa makalah sebanyak 100 lembar setiap semester. Asumsinya jumlah halaman rata-rata tiap semester dengan printilan tugas kecil dan skripsi digabungkan maka diasumsikan menjadi 150 halaman/semester. Nah kita akan coba menghitung dengan dua skema, yakni biaya print rental dan biaya print pribadi.

Biaya Print Rental
7 mata kuliah/semester
150 halaman/semester
maka total halaman/semester berkisar 7 x 150 = 1050halaman/semester
atau 2100 halaman/tahun.
sehingga bisa ditotal dalam 4 tahun kuliah, jumlahnya sama dengan
2100halaman x 4tahun = 8400 halaman sampai lulus.

Jika biaya print adalah Rp.100/halaman untuk hitam putih, dan Rp.200/halaman untuk berwarna, maka bisa kita interpolasikan, menjadi rata-rata perhalamannya sebesar Rp. 150/halaman.

maka biaya yang dikeluarkan sampai lulus adalah
8400halaman x Rp.150 = Rp. 1.260.000,-

Biaya Print Pribadi
sama seperti print rental, diasumsikan terdapat kebutuhan 8400 halaman sampai lulus.
untuk dapat melakukan print secara pribadi, membutuhkan beberapa komponen dengan biaya seperti
- printer (pembelian 1x) = Rp. 2.200.000,- (contoh epson L220)
- tinta = Rp. 100.000/refill (bisa mencapai 4000lembar, tapi kita asumsikan hanya 3000 lembar)
- kertas (1 rim 500 lembar) = Rp. 36.000/rim
- maintenace service (2 tahun garansi) = Rp. 100.000,-/tahun

sehingga biayanya menjadi
- Rp. 2.200.000,- (untuk printer)
- Rp. 300.000,- (3 kali refill 9000 lembar)
- Rp. 612.000,- (17 rim - 8500 lembar)
- Rp. 200.000,- (servis tiap tahun diluar 2 tahun garansi)
totalnya Rp. 3.312.000,-

sehingga dari kedua komparasi tersebut kita bisa mengetahui bahwa dengan investasi printer sebenarnya masih lebih mahal ketimbang biaya ke rental printer. Namun jika printer yang dipilih lebih murah, atau biaya print rental mencapai Rp.400/halaman, barulah nilainya bisa setara. Boleh dikatakan, investasi printer nilainya baik pada penggunaan lebih dari 4 tahun. Dapat juga jika sudah memiliki printer dirumah, dapat dibawa ke kost ketimbang membeli baru. Jika ada yang salah bisa dikoreksi hehe.

You Might Also Like

0 comment